Public Speaking Untuk Pemula ( Sebuah Tulisan yang Agak Panjang)
Cara terbaik untuk menaklukan ketakutan dalam Public speaking adalah dengan melakukannya.-Coach Iskandar
Assalamualaikum, readers!
Pada kesempatan kali ini, saya
akan berbagi pengalaman mengikuti
pelatihan sehari public speaking. Jadi ini sih sebenarnya sebuah kebetulan, saya bergabung pada sebuah grup WA “ Blogger Makassar”
dan dari grup ini saya mendapatkan informasi tentang kelas PS dari Ispeak
Indonesia dengan harga miring kalau melihat dari harga awal yang seharusnya
dibayarkan. Tanpa berfikir lama-lama, akhirnya saya memesan 1 seat
untuk bergabung. Karena Saya berfikir bahwa sebagai seorang pengajar, saya juga harus belajar bagaimana cara berbicara di depan umum dengan baik.
Kegiatan ini diadakan pada
tanggal 24 Maret lalu di hotel Amaris, Makassar dengan durasi waktu sekitar 8
jam dan dipandu oleh coach Iskandar, pelatih muda yang menurut saya keren dan
mampu memandu kami dengan baik dari awal sampai berakhirnya pelatihan. Karena
ini pengalaman pertama, jadi saya akan menceritakan beberapa rangkaian acara pada
hari itu.
1.
Public Speaking Learning Canvas 2.0
Di awal
kegiatan, panitia memberikan kami sebuah lembaran kertas berukuran A3 yang di
dalamnya terdapat beberapa poin yang harus diisi. Tujuannya adalah untuk
memetakan masalah-masalah yang dihadapi peserta dalam komunikasi khususnya yang
berkenaan dengan public speaking. Kami diminta untuk mencurahkan semua
kesulitan yang ada kemudian menampilkannya di depan peserta yang lain. Semakin
banyak semakin bagus.
Canvas 2.0 |
Poin-poin yang harus diuraikan yaitu;
a. Mental
Blocks : Semua masalah yang berkenaan dengan perasaan atau pikiran-pikiran negatif
yang kita miliki ketika harus berbicara di depan umum, seperti tidak percaya
diri, takut membuat kesalahan, takut ditertawai, merasa tidak mampu memberikan
berbicara dengan baik dan momok-momok menakutkan lain yang selalu sukses
membungkam Anda berbicara di keramaian.
b. Physical
Disorder: Hal ini berkaitan dengan gangguan fisik yang muncul ketika Anda diharuskan
berbicara di depan khalayak. Gangguan yang umum ditemukan adalah gemetar,
gugup, berkeringat, mual, bahkan sakit perut yang timbul karena kecemasan yang
timbul.
c. Visual,
Vocal dan Verbal: Berkaitan dengan problem
dalam tampilan, bahasa tubuh, kekuatan suara dan pemilihan kata dalam menyampaikan materi.
d. Presentation
Aid: Kendala-kendala yang erat kaitannya dengan tools presentasi yang digunakan, seperti Mic, LCD, PPT, dll.
e. Audiences:
Salah satu kecemasan paling besar ketika Kita harus berbicara di depan umum
adalah para pendengar dan respon yang mereka berikan dalam menanggapi materi
yang kita bawakan.
2.
Materi Penambah wawasan
Setelah
mengurai kendala umum yang ada, Coach Iskandar memberikan beberapa masukan yang
sangat membangun dan memberikan pemahaman baru bahwa PS tidak semenakutkan yang
kita pikirkan selama ini. Hanya butuh latihan yang tekun dan jam terbang yang
lebih lama agar terbiasa. Beberapa pokok materi yang saya dapatkan pada hari
itu adalah;
a. Public
Speaking dan Tujuannya
Jadi secara umum PS atau berbicara di depan umum
adalah sebuah bentuk lain dari leardership ( kepemimpinan). Di mana keberanian
tampil dan memaparkan ide-ide di depan khalayak adalah modal utama yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin. Secara umum ada beberapa goals utama dari public
speaking yaitu untuk memberi informasi, mengajak untuk melakukan sesuatu
dan untuk menghibur pendengar.
b. Persiapan
dalam PS
Persiapan dalam sebuah public speaking adalah proses yang berlangsung seumur hidup. Tidak
bisa serta-merta hadir dengan sendirinya, namun lebih kepada latihan yang
terus-menerus dan jam terbang yang terus ditingkatkan. Semakin sering seseorang
tampil di depan umum maka semakin besar pula kesempatannya untuk berkembang dan
menjadi lebih baik. Melakukan refleksi dan evaluasi dari setiap penampilan menjadi
sebuah keharusan untuk memperbaiki penampilan selanjutnya.
Ada 3 hal umum yang sebaiknya diperhatikan oleh
seorang pembicara sebelum tampil yaitu, research
( mencari tahu tentang topik materi, waktu dan tempat acara, serta latar
belakang audiens yang akan hadir), rehearsal
( melakukan latihan rutin sebelum tampil), dan relax (menenangkan diri sebelum tampil dan tidak terburu-buru
ketika tampil).
c. Cara
penyampaian
Teknik seorang pembicara ketika tampil sangat
dipengaruhi oleh bagaimana kepribadian yang dimiliki. Untuk itu sangat penting
mencari hal-hal yang menonjol dari diri kita yang kemudian bisa menjadi
kekuatan dan kekhasan ketika kita sedang berbicara di depan umum.
Materi |
3.
Belajar Menjadi Pengamplas-Presentasi
Setelah
memaparkan materi yang ada, panitia kembali memberikan kami sebuah kartu yang
berisi tentang topic yang harus kami persiapkan dalam 15 menit dan akan kami
tampilkan setelahnya. Saya mendapatkan kartu yang isinya, “ bagaimana cara
mengamplas kayu dengan baik”. Sebuah topik yang cukup asing untuk ditampilkan.
Speaking Card |
Setelah
kami tampil, coach Iskandar menekankan bahwa perhatian audiens tercipta dari
isi materi yang ditampilkan. Munculnya perasaan “butuh” atau tidak dari apa yang disampaikan. Ketika pendengar
merasa apa yang kita sampaikan penting bagi
mereka maka dengan segenap hati mereka akan mencurahkan perhatian mereka kepada
pembicara, begitupun sebaliknya.
4.
Games sebagai Latihan
Ada
beberapa permainan yang Kami lakukan pada hari itu. Pertama, permainan secara
berpasangan untuk melafalkan beberapa kalimat yang harus dilafalkan dalam satu
kali tarikan nafas untuk melatih artikulasi suara.
Contohnya:
“ kuku-kuku
kaki-kaki kakak-kakak kakekku kaku-kaku kena paku-paku. Aku terpaku
terkikik-kikik, kakak-kakakku terkekeh-kekeh. Aku terkikik-kikik bersama kakak
kakekku, saat lihat kakakku si wajah kaku meringkik dan merangkak hingga
kuku-kukunya tersangkut paku-paku di sekitar palu. “
Kedua,
permainan untuk melatih kerjasama di antara kami yaitu Jengga.
Jengga Time |
5.
Presentasi Terakhir
Ini
adalah presentasi akhir sebelum kami menutup pelatihan pada hari itu. Kami
diminta untuk berbicara selama 2-3 menit tentang apa saja. Dengan persiapan
yang minim, kami satu-persatu maju dan menampilkan yang terbaik dari Kami. Pada
kesempatan itu, saya berbicara tentang program SM3T yang ternyata masih sangat
asing bagi mereka. Coach
Iskandar memberikan masukan kepada Saya
untuk memperbaiki kontak mata dengan audiens yang seringkali saya hindari.
Serta beberapa masukan kepada Kami secara umum.
Peserta Berpresentasi |
Ada
banyak hal yang bisa saya dapatkan dari pelatihan ini. Fakta bahwa berbicara di
depan umum menjadi salah satu ketakutan
terbesar membuat saya antusias
mempelajarinya. Serta kenyataan bahwa kemampuan berbicara di depan umum adalah satu yang harus
dimiliki, khususnya Anda yang berkecimpung dengan profesi yang memungkinkan
Anda suatu saat untuk menjadi seorang pembicara.
Memutuskan ikatan antara ketakutan dan performa yaitu dengan yakin terhadap diri sendiri terlebih dahulu.
Menerima kegugupan, tetap lakukan pelan-pelan karena kepercayaan diri dibentuk oleh jam terbang.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Jejak Anda